TENTANG PANDEMI




seberapa kuat kita menghadapi segalanya?

seberapa pantas kita disebut garda terdepan atau mungkin saja bahkan untuk menghadapi kematian?

seberapa tangguh kita bertahan melawan semua tekanan?

seberapa lama kita mampu untuk bertahan?

-

untuk semua pejuang kemanusiaan, semoga senantiasa dalam lindungan.

Latest Post

Persalinan Dengan Ekstraksi Vakum, Ha? Bagaimana?


Persalinan Dengan Ekstraksi Vakum, Ha? Bagaimana?

persalinan dengan vakum ekstraksi

Jaga malam kesekian masih dengan penuh kejutan di kamar bersalin. Mulai dari yang datang buka lengkap langsung bisa dipimpin udah di Hodge III+ aja (bahkan datang udah crowning), atau tetiba datang udah lahiran di kendaraan duluan (masih posisi di parkiran) tapi tetap prosedur dilakukan setelah memastikan ibu dan bayi aman dilanjutkan di kamar bersalin (kala III dan IV serta perawatan bayi baru lahirnya di kamar bersalin ), atau mimpin persalinan pasien dengan gravida I yang nunggu dari buka lengkap sampai penurunan kepala bayinya udah kek ‘upacara bendera’ sampai kaki pegel wk, atau bahkan kejutan-kejutan lainnya yang tidak ada habisnya kalau dijelaskan yang selalu bisa bikin ‘jantungan’ dan uji nyali.
-
Seperti biasa, pasien sudah buka lengkap dan sudah dikabarkan ke dokter penanggungjawab pasien (DPJP) dan setelah itu bantu dipimpin, casenya sekarang ibu gravida I, TBJ bayi masih dalam batas normal, panggul ibu cukup dengan bagian bawah yang masih lapang ketika dipimpin, tapi tidak ada progress kemajuan penurunan kepala bayi. Sudah dipimpin hampir dua jam dan penurunan kepala bayi stagnan di Hodge III, serta ibu sudah mulai kelelahan mengejan (pasien sudah memakai infus dari awal karena sebelumnya pasien dengan OD), akhirnya DPJP mengadviskan untuk vakum. Akhirnya, setelah beberapa kali traksi dibantu vakum, kurang dari 10 menit setelahnya bayi lahir spontan dan langsung menangis.


Apa itu persalinan dengan vakum?
Melahirkan vakum adalah suatu prosedur persalinan yang dilakukan dengan bantuan alat berupa vakum. Ketika persalinan normal sedang berlangsung, dokter dapat menyarankan penggunaan vakum bila bayi sulit dilahirkan dengan kontraksi saja.
Alat vakum atau ekstraktor vakum bertugas untuk membantu mempermudah keluarnya bayi melalui vagina. Terutama jika persalinan mengalami hambatan dan berisiko buruk bagi kesehatan bayi bila tidak segera dilahirkan.



Apa indikasi penggunaan vakum?
Ada dua jenis indikasi yang menjadi alasan penggunaan vakum, yaitu indikasi ibu dan indikasi janin.
Indikasi ibu terjadi jika ibu mengalami kelelahan karena mengejan. Ibu yang mengejan terlalu lama (lebih dari 1 jam untuk anak kedua dan lebih dari 2 jam untuk anak pertama) biasanya akan merasa lelah saat kepala janin sudah terlihat di ujung jalan lahir. Untuk membantu bayi keluar, dokter mengambil tindakan bedah obstetri berupa ekstraksi vakum.
Indikasi kedua pada ibu adalah penyakit bawaan ibu yang tidak memungkinkan ia mengejan terlalu lama, misalnya kelainan jantung atau paru-paru (TBC atau asma). Ada juga yang disebut dengan inersia, yaitu keadaan di mana ibu tiba-tiba kehilangan rasa mulas saat mengejan.
Sementara, indikasi yang mungkin terjadi pada janin adalah gawat janin, seperti saat denyut jantung janin melemah ketika ibu mengejan, sementara pembukaan sudah lengkap dan kepala janin sudah terlihat. Dalam kondisi seperti ini, janin harus segera dilahirkan, karena kalau ia berada terlalu lama di dasar panggul, ia bisa kekurangan oksigen saat melalui jalan lahir.

Bagaimana prosedur vakum?
Untuk vakum rendah (yang dilakukan pada posisi kepala janin sudah turun ke jalan lahir), dokter memasukkan alat vakum melahirkan dan menempelkannya pada kepala bayi. Selanjutnya, pompa vakum diaktifkan (tekanan negatif) agar penarikan bisa dilakukan dan kepala bayi dapat segera keluar melalui vagina. Prosedur tersebut akan terus dilakukan berulang kali setiap melakukan kontraksi, dengan meningkatkan tekanannya secara bertahap. Sementara di antara kontraksi, tekanan pada alat vakum melahirkan tersebut akan dikurangi, dan proses ini tidak boleh lebih dari > 20 menit.


Adakah efek samping dari vakum?
Secara umum, vakum dapat menyebabkan bengkak pada lapisan kulit kepala bayi, itu pun terjadi jika sedotan vakum terlalu kuat. Tetapi normalnya, bengkak tersebut akan hilang dalam 4 hari atau dengan kompres. Risiko yang paling sering terjadi pada bayi yang divakum adalah asfiksia atau kekurangan oksigen saat melalui jalan lahir. Sementara, risiko yang dapat terjadi pada ibu adalah robekan atau luka pada jalan lahir.

caput succadeneum artifisialis





amal apa yang diperbuat sampai sebulan ngrujuk ke rsu sampai 3x (padahal biasanya cuma setahun sekali)
.
daaaan protapnya tetap waspada sih karena rsu itu rs rujukan, sebelum berangkat seragam jaga tak tinggal diganti skort baju pelindung lengkap celana-baju-topi (sampai kepikiran lepas kerudung jadi make topi penutup aja soalnya cuma bawa satu kerudung tapi dilarang sama senior) (akhirnya tetap make kerudung tapi kerudungnya di semprot desinfektan abis beres ngrujuk), lanjut dalam skortnya pake kaos kamar operasi (make kaos assisten anestesi wk) dan pasti bermasker serta berhandscoen, dokter jaga malah ndouble i masker n95 sama masker surgical (soale ngrujuknya sama dokter igd)
pas tepak itu tengah malam sih, jadi pulang ngrujuk langsung bersih-bersih diri (mandi sih intinya, selalu bawa alat mandi lengkap di tas jaga setiap hari!) bayangkan mandi tengah malam di rs kekmana astaga sampai kepikiran pen bawa hairdryer mini ke rs biar abis keramas biar cepat kering dan ga kedinginan huhu soalnya abis ngrujuk itu kita masih lanjut jaga sampai pagi (soale kita shift malam), abis itu skort pelindung yang abis dipake ngrujuk itu ditaruh laundry rs dan abis bersih-bersih diri lanjut ganti make seragam jaga bersih yang tadi ditinggal, insyaallah aman kalau gitu, paling nggak kita jaga orang-orang sekitar kita biar kita tetap bersih dan 'tidak membawa penyakit' sekalipun abis dari 'red zone' huhu
.
pulang kerumah sama tetap harus bersih-bersih diri lagi, semua barang-barang di semprot desinfektan, dateng langsung harus mandi (pakai air panas kalau nggak gitu bak mandi campur cairan dettol) dan seragam yang dipakai dari rs (apalagi orang rumah tau abis ngrujuk) langsung pasti direndam air panas lanjut dicuci sendiri (pisahkan pakaian sendiri dengan pakaian keluarga intinya, biar nggak campur), asli rek umbah-umbah langsung abis mulih kerjo iku kuesel rek tapi inget demi keamanan bersama ya tak telateni, baru setelah semua bersih dan beres baru bisa istirahat, dan iku bendino tak lakoni.
.
sadar diri soalnya kita ODR (orang dengan resiko) sekalipun rs kami bukan rs rujukan tapi tetap waspada sih, selain jaga diri sendiri kitapun jaga orang-orang disekitar kita (khususnya keluarga pasti tak jaga dan tak eman), apapun itu semoga Allah yang melindungi ya.


bidan jaga,"tak susule px e timbang dokter e sg munggah"
aing, "sek mbak, aku wes ape mudun iki ambek px e"
dokter operator,"... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ..."
_________________________________________________________________________________

ter-epic
operan jaga sore baru selesai jam 15.00, dapat kabar ada sc cito jam 16.00, buru-buru persiapan pre-op px selesai jam 15.15, ada kabar lagi sc cito maju jadi jam 15.30, selesai pre-op langsung anter px menuju ok, dokternya udah nunggu di bawah kekgini wk ngakak!


pentingnya alat pelindung diri (APD) untuk tenaga kesehatan!


pentingnya alat pelindung diri (APD) untuk tenaga kesehatan!


jadwal jaga kamar bersalin (kaber/vk) dan pertama kalinya make apd gown kekgini pas partus asli sumuk banget dan penuh keringat (dari pas masih praktek kampus sampai magang bidan biasanya cukup apron tapi itu dulu sebelum pandemi menyerang), jadi sehari-hari kita udah make skort buat melindungi seragam, dan ketika tindakan pasti make anti cipratan droplet yg anti air kek gown apd, harusnya skort itu kita ganti gown apd pas partus cuma keterbatasan waktu karena ketika udah buka lengkap hitungan detik buat cak-cek tindakan jadi sekalian di pake double buat menghemat waktu (karena belum termasuk make face shield-kacamata goggle-sepatu boot-apd lengkap dari kepala sampai ujung kaki pun butuh waktu lumayan) jangan tanya gerahnya kayak gimana hmm tapi demi keamanan bersama, tapi sejujurnya mau seribet apapun make apd pas tindakan itu sebenarnya bikin hati tenang karena merasa terlindungi, paling nggak kita sudah berupaya kan.
-
selain itu, ketika pulang ke rumah pun membuat protap buat diri sendiri;
pulang jaga desinfeksi barang bawaan (lalu jemur di bawah sinar matahari langsung) sambil cuci tangan di teras, langsung masuk kamar mandi bersih-bersih diri, cuci seragam jaga langsung jemur saat itu juga, baru bisa istirahat (lanjut isolasi diri sendiri di kamar) (bahkan kamar pun khusus kita aja yang bersihin sendiri dan khusus kita ngepel make wipol biar sekalian desinfeksi ruangan) dan semua dilakukan setiap hari, iya setiap hari.
-
belum lagi kalau abis ngrujuk ke rsu dan beberapa minggu terakhir ini pas tepak kita yang jaga dan kudu budal ngrujuk (rsu rujukan pula sekalipun yang dirujuk pasti hubungannya sama obgyn) ya tetap harus waspada, berangkat kesana make baju pelindung (gown) dan handscoen (masker yang dipake ngrujuk diganti make masker baru kalau udah beres), pulang dari rs rujukan sana langsung bersih-bersih diri di rs kita karena masih harus lanjut jaga (pernah dong ngrujuk tengah malam dan pulang dari ngrujuk langsung mandi pas tengah malam teng di rs kami, lah besok paginya langsung masuk angin wk) makanya kita pasti selalu bawa alat mandi lengkap dan kelebihan masker pas kekgini wajib ada di tas buat persiapan terutama pas jaga (tas jaga isinya apd semua)
-
mungkin rs kita bukan rs rujukan, tp kita gapernah tau siapa yang kita hadapi langsung, apa orang tanpa gejala atau carrier? maka lebih baik berusaha buat aman diri dulu, baru bisa merawat orang lain.
-
apapun itu, jaga diri sendiri biar orang-orang disekitar kita juga tetap aman, dari kami yang tidak punya pilihan untuk wfh dan #stayathome.

sumber foto: senior vk


panjang umur hal-hal baik dan semoga pandemi ini segera berlalu Amin

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"nggak bayangin sejawat tim covid yg make hazmat betapa nggak nyamannya make baju astronot berjam-jam nahan lapar-haus-dan buang air, dan pasti gerah parah kekgitu, semoga Tuhan senantiasa melindungi"


Wawancara Kompetensi & Kewenangan Staf (KKS) oleh Surveyor!


Wawancara Kompetensi & Kewenangan Staf (KKS) oleh Surveyor!



Bulan ini sibuk dengan persiapan akreditasi rumah sakit karena tim SNARS (Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit) akan ada kunjungan sekaligus penilaian ke rumah sakit kami; target paripurna!

Tim penilai (surveyor) akan berada di Rumah Sakit selama kurang lebih 3 hari, yang terdiri dari 3 orang (manajemen, medis dan keperawatan). Kami tim pelaksana persiapan lapangannya, mulai dari simulasi code red, code blue, dan lain-lain. Paling berkesan apa? ketika nama ada di daftar wawancara staff pada hari ketiga. Sebenarnya ini random sih, file-file kepegawaian yang terpilih oleh surveyor diambil acak siapa saja, jadi kadang kami pun nyebutnya ‘anak-anak yang namanya kejabut’ wk.

Jadi, ada wawancara kompetensi dan kewenangan staff (kks). Ketika itu dalam ruangan kami ada tiga meja, masing-masing sudah ada surveyor sesuai bidangnya; medis terdiri dari dokter-dokter, keperawatan dengan tim perawat, dan staff - tenaga kesehatan lain (rekam medik, teknik eletromedik, gizi, dan lain-lain, termasuk kami tim bidan).

Kami duduk sesuai urutan nama dan memegang file kami masing-masing sesuai permintaan surveyornya (kebetulan nama kami ada di urutan atas sendiri jadi kami duduk di pojok/ urutan pertama otomatis selalu jadi orang pertama yang mendapatkan pertanyaan wk) 

Surveyor memberi pertanyaan sambil pengecekan berkas-berkas, seperti; sk, uraian tugas, verifikasi ijazah-str-sikb, dalam setahun ikut pelatihan berapa kali (minimal harus lebih dari empat dan dibuktikan dengan sertifikat pelatihan), dan lain-lain. Untuk tes prakteknya, kami disediakan phantom disuruh melakukan resusitasi jantung paru (rjp), dipilih random lagi lima orang sama surveyor (dan lagi-lagi kami kena tunjuk kembali wk sebuah keberuntungan sekali yak), sejauh ini semua lancar sih, surveyornya juga super baik sekali, hamdalah.

Pengalaman sebagai tim bidan pelaksana ikut andil dalam proses penilaian akreditasi juga sih termasuk ilmu baru, semoga hasil; akreditasi paripurna!



// aku mencintaimu, itu sebabnya aku takkan pernah selesai 
mendoakan keselamatanmu //


DALAM DOAKU
[Sapardi Djoko Damono, 1989]

dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman
tak memejamkan mata, yang meluas bening
siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening
karena akan menerima suara-suara
 -
ketika matahari mengambang tenang di atas kepala, dalam
doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa,
yang tak henti-hentinya mengajukan
pertanyaan muskil kepada angin yang mendesau
entah dari mana
 -
dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja
yang mengibas-ngibaskan bulunya dalam gerimis, yang
hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu,
yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap
di dahan pohon mangga itu
 -
maghrib ini di dalam doaku
kau menjelma angin yang turun sangat pelahan dari nun di sana,
bersijingkat di jalan kecil itu, menyusup di celah-celah jendela dan pintu,
dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya di
rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku
 -
dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku, yang
dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang
entah batasnya, yang setia mengusut rahasia demi rahasia,
yang tak putus-putusnya bernyanyi
bagi kehidupanku
 -
aku mencintaimu, itu sebabnya aku takkan pernah selesai
mendoakan keselamatanmu



Catatan Pelayanan Harian Kebidanan, Mari Menulis!

Catatan pelayanan harian? sepenting apakah itu?



Persalinan Presentasi Dahi, Bagaimana?


KASUS
Hari minggu di awal Bulan November jaga pagi di kamar bersalin dengan jumlah inpartu sampai 15 pasien pada satu shift jaga, baiklah, OB yang berdatangan sampai rencana induksin yang cukup banyak ‘nuntut’ untuk observasi ketat.

KUNJUNGAN KE -